Kraton Yogyakarta



                                                              Lingkungan Dalam Kraton

Lingkungan Dalam Kraton yang di mulai dari bagian depan (halaman Pagalaran) hingga bagian belakang (halaman Sithinggil Kidul), secara keseluruhan terbagi atas tujuh halaman (pelataran), yang mana masing-masing di batasi oleh tebok tinggi, dan di dalamnya terdapat bangunan-bangunan, serta beberapa pintu gerbang yang menghubungkan antara halaman ynag satu dengan halaman yang lain, disebut REGOL. Seiring dengan perkembangan yang terjadi di Kraton, maka sebagian besar bangunan tersebut masing-masing telah mengalami pemugaran. Bahkan beberapa diantaranya telah mengalami pergeseran fungsi. Pemugaran bangunan di Kraton secara keseluruhan dimulai pada tahun 1921 M dan selesai pada tahun 1934 M pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Bowono VIII.

Mengenal nama masing-masing bangunan yang terdapat pada setiap halaman di lingkungan dalam Kraton, seperti tersebut di bawah ini, dimulai dari bagian depan, yakni:

A.    Peralatan Pagelaran yang merupakan halaman paling depan ini, terletak di sebelah selatan Alun-alun Lor. Di pelataran ini terdapat beberapa bangunan, antara lain:
1.      BANGSAL PAGELARAN, pada mulanya disebut Tratag Rambat, atapnya berupa sirap kayu. Dan setelah dipugar pada jaman Sri Sultan Hamengku Buwono VIII tahun 1921 M, kemudian dinamakan Pagelaran.
2.      BANGSAL PEMANDDENGAN, digunaakan digunakan sebagai tempat duduk bagi Sultan beserta Panglima Perang, ketika menyaksikan jalannya latihan perang para prajuritnya. Bangsal ini berjumlah 2, masing-masing terletak di sebelah kanan kiri sejajar dengan Bangsal Pagelaran.
3.      BANGSAL PENGAPIT atau juga disebut BANGSAL PASEWAKAN adalah tempat para senopati perang/manggalayudha mengadakan pertemuan, serta digunakan sebagai tempat menunggu perintah-perintah dari sultan. Bangsal ini berada di samping kanan dan kiri Bangsal Pagelaran.
4.      BANGSAL PANGRAWIT, digunakan sebagai tempat Raja melantik Patih (tempat pelantikan Patih). Bangunan ini terletak disisi sebelah kanan, dalam Bangsal Pagelaran.
5.      BANGSAL PACIKERAN, adalah tempat jaga bagi para abdi dalem Singanegara dan abdi dalem Martalutut (sebutan untuk algojo Kraton yang bertugas memberi hukuman kepada para tahanan Kraton). Bangunan ini terletak di sebelah kanan dan kiri bagian selatan halaman Pagelaran.

Pada bagian selatan halaman depan ini, terdapat halaman yang struktur tanahnya lebih tinggi dari halaman lainnya, yang disebut SITHINGGIL dan masih termasuk bagian dari pelataran depan.
Di Kraton Yogyakarta terdapat 2 halaman sithinggil yang terletak di bagian depan disebut Sithinggil Lor (utara) dan Sithinggil yang terletak di bagian belakang Kraton disebut Sithinggil Kidul (selatan). Di area halaman Sithinggil Lor ini, terdapat beberapa bangunan, antara lain yaitu ;

6.      BANGSAL SITHINGGIL, digunakan sebagai tempat penobatan/pelantikan raja-raja Kasultanan Yogyakarta, dan tempat di selenggarakannya Upacara Pasowanan Agung. Pada tanggal 17 Desember 1949, pernah dipakai pelantikan Ir. Soekarno sebagai Presidan RIS.
7.      BANGSAL MANGUNTUR TANGKIL, adalah tempet singgasana Raja, ektika berlangsung Upacara Penobatan Raja. Bangunan ini terletek di bagian Bangsal Sithinggil.
8.      BANGSAL WITANA, digunakan untuk menempatkan pusaka-pusaka utama Kraton. Bangunan ini terletak di belakang Bangsal Manguntur Tangkil.
9.      BALEBANG, digunakan untuk menyimpan 2 perangkat gamelan Sekaten yang di bunyikan setiap bulan mulud. Kedua gamelan tersebut bernama KYAI GUNURMADU dan KYAI NAGAWILAGA. Bangunan tersebut terletak di sebelah timur Bangsal Sithinggil.
10.  BALE ANGUN-ANGUN, digunakan untuk menyimpan pusaka tombak yang bernama Kanjeng Kyai Sura Angun-Angun, bangunan ini terletak di sebelah barat Bangsal Sithinggil.
11.  BANGSAL KORI, berfungsi sebagai tempat jaga bagi para abdidalem Kori dan abdidalem Jaksa. Bangsal ini ada 2 buah, masing-masing berada di sebelah kanan dan kiri dari Tarub Agung.
12.  TARUB AGUNG, digunakan sebagai ruang tunggu bagi tamu-tamu Sultan, yang akan menghadiri upacara resmi di Sithinggil, sebelum mereka di terima oleh Sultan.
13.  REGOL BROJONOLO, yaitu pintu gerbang yang menghubungkan antara halaman Sithinggil Lor dengan halaman Kemandungan Lor. Regol ini terletak di sebelah selatan halaman Sithinggil.

B.     Peralatan Kemandungan Lor yang di dalamnya selain terdapat beberapa bangunan juga terdapat beberapa pohon Kaben, yang pada tahun 1986 dinyatakan sebagai lambang perdamaian oleh pemerintah Indonesia. Bangunan yang terdapat disini antara lain :
1.      BANGSAL PONCONITI, berfungsi sebagai ruang sidang pengadilan Kraton. Bangunan ini berada di bagian tengah halaman Kemandungan Lor
2.      BANGSAL PACAOSAN, adalah tempat jaga bagi para abdidalem Kraton, yang sedang melaksanakan tugas ronda (caos). Bangsal ini ada sepasang, terletak disebelah kanan dan kiri dari Regol Srimanganti.
3.      REGOL SRIMANGANTI, yaitu pintu gerbang yang menghubungkan antara halaman Kamandungan Lor dengan halaman Bangsal Srimangarti. Bangunan ini terletak di sebelah selatan Bangsal Ponconiti.

C.     Pelataran Bangsal Srimanganti, di dalamnya terdapat beberapa bangunan, antara lain :
1.      BANGSAL SRIMANGANTI, digunakan sebagai tempat Sultan menyambut kedatangan tamu-tamu yang penting. Terletak di halaman Sri Manganti sebelah barat.
2.      BANGSAL TRAJUMAS, adalah tempat bagi para pejabat istana yang bertugas mendampingi Sultan, ketika menyambut kedatangan tamu-tamu penting. Letaknya di sebelah timur Bangsal Srimanganti.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Futikha’s Papper. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy